Harga Rp.385.000,-. Bisa dikirim keseluruh Nusantara via TIKI.
Untuk Jabotabek bisa COD. Silahkan menghubungi/SMS ke HP : Bayu - 0816760711
Let us dream to get inspiration to build our culture to a higher level.
Mari kita bermimpi untuk mendapatkan inspirasi membangun budaya kita ke tingkat yang lebih tinggi.
Indahnya pagi di alam terbuka tidak ada yang bisa menggantikan hal ini dengan ciptaan manusia yang manapun. Sungguh besar dan agung Allah pencipta alam semesta.
Bumi dan isinya sudah disediakan Allah bagi kita untuk kehidupan kita, sesungguhnya tidak ada dari manusia yang bisa mencipta kecuali hanya bisa memanfaatkan apa yang Allah sediakan saja.
Persahabatan bukanlah sesuatu yang sulit diperoleh, asalkan kita mau membuka diri dan bersikap positif, sahabat sejati akan datang menghampiri kita.
Nikmat dan Rizki selalu diberikan Allah kepada kita, setiap kesempatan adalah jalan rizki yang Allah berikan kepada kita, tinggal kita yang memilih akankah menyambut kesempatan yang diberikan dengan cara berusaha ataukah hanya berdiam diri menunggu rizki yang langsung jatuh dari langit?
Make Model | Honda CBF 1000FA |
Year | 2011 |
Engine | Liquid cooled, four stroke, transverse four cylinder, DOHC, 4 valve per cylinder. |
Capacity | 998 |
Bore x Stroke | 75 x 56,5 mm |
Compression Ratio | 11.2;1 |
Induction | PGM-FI, 36mm Throttle Bore |
Ignition / Starting | Computer-controlled digital transistorised with electronic advance / electric |
Clutch | Wet, multiplate with coil springs |
Max Power | 79 KW @ 9000 rpm |
Max Torque | 96 Nm @ 6500 rpm |
Transmission / Drive | 6 Speed / chain |
Gear Ratio | 1st 1 2.643 / 2nd 1.833 / 3rd 1.500 / 4th 1.318 / 5th 1.175 / 6th 1.074 |
Frame | Type Mono-backbone; cast aluminium |
Front Suspension | 41mm free valve-type telescopic fork and adjustable spring; 120mm wheel travel. |
Rear Suspension | Gas-charged HMAS damper and adjustable spring and rebound; 120mm wheel travel. |
Front Brakes | 2x 296mm discs 2 piston calipers, floating rotors, sintered metal pads ( and ABS) |
Rear Brakes | Single 240mm disc, 1 piston caliper, sintered metal pads (and ABS) |
Front Tyre | 120/70 ZR17 |
Rear Tyre | 160/70 ZR17 |
Seat Height | 795mm (±15mm) |
Dry-Weight | 245kg (F: 120kg; R: 125kg) |
Fuel Capacity | 20 Litres |
In many respects, including ergonomics, chassis design, engine placement within the frame, the Ninja 250R straddles standard and sport classes. Likewise, the bike's riding position falls between standard and sport. Capable of running the 1/4 mile in 14.6 seconds at 88mph, [1] the bike's features include bungee hooks, center stand (no longer available on the 2008 model), a tachometer, and front and rear disc brakes. [2]
The bike has been heavily updated for 2008[3] with completely redesigned fairings and 17" wheels. As of 2007, the 250R is being produced in Thailand. [3]Kawasaki has marketed the Ninja 250R since 1986 [3] as an entry-level [1] [2]
The Ninja 250 has little direct competition within its class in the United States, partly due to it being one of the two 250 cc sport bikes sold. In Canada, Honda's 2007 introduction of the CBR125R has caused competition for Kawasaki's share in the entry-level sport bike market. The other main competitors are the other 250 cc "beginner bikes," namely the Hyosung GT250R, Honda's Rebel 250 and Nighthawk 250, the Suzuki GZ250, and the Yamaha Virago 250. With the exception of the Nighthawk, (a standard) and the Hyosung, these bikes are all cruisers.
Before the 2008 model, neither the Ninja nor these other US 250's had changed much in recent years, but outside the United States there were many advances in small-displacement, lightweight, and/or low-cost motorcycles, including several four-cylinder, sixteen-valve 250s (e.g., the Honda "Hornet" 250 or Ninja ZX-2R). That being said, the Ninja 250 enjoys a modest following among riders who appreciate its light weight and nimble handling as an amusing "track bike." The very fact that it hasn't changed much since 1988 means parts are plentiful and inexpensive, and the rider community is well established.
Saat ini Suunto Gekko si Scuba Diving menunjukkan semua informasi penting yang anda butuhkan, dan sudah diset Gekko akan menunjukkan kedalaman area penyelaman, kedalaman maksimal untuk menyelam, tempratur dan sisa waktu no-deco (waktu yang tepat untuk Anda bisa melanjutkan menyelam tanpa menstop deco. Ini semua dengan tampilan nomor dan sangat mudah dibaca. Anda juga bisa melihat tingkat pendakian seperti kode bar berwarna di atas sisi layar yang mudah untuk pemula.
Alarm dan Lighting Suunto Gekko
Sunnto Gekko tidak ada backlight, tapi lebih memiliki layar berpendar yang dapat diisi menggunakan dive torch untuk mencerahkan layar selama menyelam di tempat yang gelap - ini menghemat baterai lampu latar, tapi juga mengharuskan Anda untuk memiliki dive torch (meskipun pada menyelam gelap Anda harus memiliki satu saja). Selama alarm bekerja, Gekko yang sudah visual dan akan terdengar pula bila diperlukan, dan juga memungkinkan Anda untuk mengaktifkan alarm kedalaman maksimum dan maksimum waktu jika diinginkan.
Menyimpan Informasi Menyelam & Interface PC
Tidak seperti banyak komputer scuba diving lain, Gekko Suunto tidak menawarkan interface PC untuk mendownload informasi menyelam. Namun, menyimpan 50 jam data profil menyelam termasuk waktu mulai & tanggal, total waktu menyelam, kedalaman maksimum dan suhu di kedalaman maksimum - ini semua yang Anda butuhkan untuk mengisi log anda. Sebagai tambahannya, Gekko juga menyimpan beberapa informasi lainnya dalam format yang lebih ringkas - misalnya kedalaman maksimum yang pernah Anda lakukan juga disimpan.
Nitrox di Gekko
Suunto Gekko didukung dengan Nitrox dalam cara yang sama seperti komputer scuba diving lain lakukan yaitu dengan udara sebagai Nitrox 21%. Gekko menggunakan RGBM Suunto - seni algoritma untuk mengelola gas terlarut dan gas bebas di semua tahapan dalam jaringan dan darah penyelam - di dataran Inggris, ini aman dan Anda dapat mempercayainya! Untuk beralih ke Nitrox, itu sangat mudah - Gekko memiliki dua mode (udara/Nitrox) yang dapat diubah dengan mudah.
Gekko Sangat Mudah Digunakan
Mungkin ini adalah alasan utama mengapa Gekko sangat populer ya karena menang mudah digunakan. Jam melupakan konsep dasar penggunaan dan berkonsentasi saja saat menggunakannya. Suunto menggunakan Gekko dengan baterai yang bisa diganti sendiri tanpa repot mengembalikan kepada dealer bila batrainya habis. Baterainya sangat mudah untuk diisi, Anda hanya tinggal membuka skrup penutup, lalu mengganti lingkaran O dan memasang skrup kembali - Anda bisa melihat video cara mengisi baterai Suunto Gekko.
Gekko Suunto sangat ideal untuk setiap penyelam scuba yang tidak memerlukan PC-Interface atau fitur menyelam simulasi. Anda dapat membeli Gekko Suunto dalam model jam tangan atau konsol terpasang dengan Suunto konsol. Hal ini ditujukan pada penyelam rekreasi yang mungkin berniat untuk menggunakan Nitrox tetapi tidak perlu membayar ekstra untuk komputer pemindah gas - kebanyakan penyelam scuba bahkan bisa menghemat banyak uang dengan memilih Gekko Suunto.
Inovasi terbaru Handphone sekaligus jam tangan. Mungkin sebagian orang pernah mendengar gadget yang satu ini. Tapi sWaP Rebel Smart Watch And Phone menawarkan sesuatu yang berbeda. Warnanya fresh dan jika dipandang sekilas mirip dengan iPod Nano. Modelnya dikemas secara sederhana dan sangat nyaman dipergelangan Anda.
Ponsel Bluetooth ini dapat menerima dan melakukan panggilan dengan menggunakan headset, namun terdapat pula built-in mic juga jika anda ingin menggunakannya. Layarnya mengusung LCD touchscreen 1,46 inci yang mungkin agak sulit ditekan dengan menggunakan jari Anda. Tetapi ikon di layar cukup besar jadi Anda tidak memerlukan stik untuk melakukan panggilan khusus.
Pada sWaP Rebel juga sudah terpasang built-in yang dapat digunakan untuk foto dan video, sedangkan untuk mentransfer data Anda dapat menggunakan bluetooth. Tali jam didesign menyerupai port USB untuk dapat langsung menghubungkannya ke PC Anda sekaligus mengisi baterai. ponsel ini memiliki waktu siaga 85 jam. sWaP Rebel Smart Watch And Phone dibandrol seharga 300 USD atau sekitar Rp.2.7 Juta.[upe/timBX]
Product Specifications :
* Screen: 1.46-inch Touch Screen color 176 x 132 Pixels
* Frequency: GSM 850/900/1800/1900MHz
* Music: Midi, WAV, AAC and MP3 format
* Video: 3GP, MPEG-4 formats
* Camera: In-Built camera for still pictures and video recording
* Internal Storage: 128 + 32MB (used by OS)
* External Memory: GB Micro SD Card (expandable upto 8GB)
* Data Transfer: USB 2.0 / Data Cable & Bluetooth file transfer
* Bluetooth: CSR original V2.0, A2DP Supports Bluetooth stereo output for music
* Loudspeaker: Incorporated with sensitive microphone for hands free operation
* Talk Time: 130 – 160 Minutes
* Standby Time: 85 Hours
* Alarm Clock: 5 optional ring-tones
* Size 205(L) x 46.5(W) x 17.5(D) mm
* Weight: 65g (approx.)
JAKARTA. Setahun belakangan ini jam merek Monol jadi tren di kalangan ABG sampai karyawan kantoran. Dahulu jam Monol hanya dijual di toko-toko jam bergengsi seharga Rp 150.000 per unit.
Tapi sekarang, jam Monol bisa dibeli dengan Rp 25.000 per unit. Tentu saja ini jam Monol imitasi yang bisa ditemui di kaki lima atau kios-kios penjual jam.
Sejak marak dipromosikan di jejaring sosial, jam Monol langsung menjadi tren. Ciri khas jam Monol adalah bentuk bezelnya bulat, selain itu tali pengikatnya sangat kecil dan ramping.
Angka penunjuk jam berbentuk garis-garis tipis. Jam Monol biasanya memiliki corak warna warni, seperti merah, putih, kuning, cokelat, biru, merah muda dan ungu.
Vica Damayanti, Manajer Akuntan di salah satu toko ritel adalah salah satu penggemar jam Monol ini. Wanita berumur 28 tahun ini memang gemar mengoleksi jam.
Koleksi jam di rumahnya mencapai 25 unit. Awalnya ia tertarik dengan jam Monol ketika melihat sejumlah artis sinetron memakai jam berwarna warni.
Ternyata jam Monol juga sedang jadi perbincangan di jejaring sosial. Vica kemudian berburu ke internet ternyata mulai banyak dijual di situs-situs online. "Saya langsung beli lima yang asli," katanya.
Vica memakai jam Monol di kantor saat bekerja ataupun bergaul. Dari lima model yang ia punya, setiap dua hari sekali Vica memakai model yang berbeda saat ke kantor. Biasanya ia sesuaikan dengan baju yang ia pakai.
Kalau satu hari ada tiga aktivitas, Vica juga tiga kali ganti model dan warna Monol. "Biar warnanya sinkron dengan warna baju," katanya.
Sesama pemakai jam Monol di kantor Vica juga sering berbagi pengetahuan. Biasanya, Vica dan teman-temannya membicarakan model-model jam Monol terbaru. Bahkan pernah saling tukar informasi jika ingin mengincar warna-warna yang sulit didapat.
Vica dan teman-temannya juga sering saling tukar pinjam."Kalau saya suka dengan punya teman, biasanya saya pinjam selama satu bulan," akunya.
Salah satu penggemar jam Monol lainnya adalah Dian Mayangsari. Agen di salah satu perusahaan asuransi ini membeli jam Monol imitasi buatan China di ITC Ambasador, Jakarta akhir tahun lalu.
Koleksi jam Monol miliknya sekarang sebanyak 8 buah. Dian membeli dengan harga Rp 25.000 per unit. Selain untuk digunakan sendiri, Dian juga sering sengaja membeli jam Monol untuk mendekati target konsumen pemegang polisnya. "Yah kalau mereka ulang tahun saya belikan," katanya.
Dian biasannya menggantungkan koleksi jam Monol imitasinya di meja kamarnya. Selain enak dipandang, menurut Dian warna jam Monol cocok dengan warna kulit tangan.